siaranmedia - Anwar Ibrahim, Tepis rumor tuduhan yang ditujukan
kepada mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak bermuatan politik. Najib
Razak ditangkap pada Rabu lalu terkait skandal dugaan korupsi di lembaga
keuangan 1Malaysia Development Board (1MDB).
Najib diminta pertanggungjawaban dengan tiga
tuduhan penyalagunaan kekuasaan dan satu tuduhan menggunakan posisinya untuk
mendapatkan gratifikasi. Tuntutan itu terkait dengan penyelidikan tentang bagaimana
miliaran dolar dana negara raib dari 1MDB.
"Saya tidak melihat bagaimana tuduhan itu
dapat dianggap bermotif politik, karena ada bukti," kata Anwar pada
konferensi pers di Jakarta setelah berbicara di forum kepemimpinan.
"Saya tidak mengetahui semua bukti, tetapi
saya mengetahui banyak fakta, laporan yang disampaikan oleh berbagai lembaga di
dalam negeri, dan khususnya Departemen Kehakiman Amerika Serikat," ungkap
Anwar seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (5/7/2018).
"Tapi terlepas dari semua itu, ini juga
merupakan ujian bagi Malaysia untuk menghormati proses hukum dan aturan hukum,
dan saya pasti akan mengharapkannya karena itu adalah bagian dari manifesto
kami dalam agenda kami, dan Mahathir telah berkomitmen untuk memastikan ada
peradilan merdeka di negara ini," tambahnya.
Sebelumnya, juru bicara Najib Razak mengatakan
pemerintahan baru di bawah Mahathir Mohammad - yang dipimpin oleh aliansi yang
terdiri dari pihak Mahathir dan Anwar - menganiaya mantan orang nomor satu di
Malaysia itu dengan menangkapnya kemudian menuduhnya.
Di gedung pengadilan pada hari Rabu kemarin, para
pendukung Najib memegang sejumlah poster yang bertuliskan, "Tidak ada
pengulangan Anwar pada Najib".
Ketika meninggalkan pengadilan, Najib tetap mengaku
tidak bersalah, dan mengatakan persidangan adalah "kesempatan
terbaik" baginya untuk membersihkan namanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar