faktualonline - Seorang wanita nekat memanjat Patung Liberty di New
York, Amerika Serikat (AS) untuk memprotes kebijakan imigrasi pemerintah
Presiden Donald Trump. Dia mengecam badan Immigration and Customs Enforcement
(ICE) dalam menjalankan kebijakan nirtoleransi terhadap para imigran.
Aksi wanita bernama Therese Okoumou ini telah
memicu ketegangan dengan para petugas berwenang selama hampir empat jam pada
Rabu waktu setempat. Dia akhirnya dievakuasi turun.
Therese Okoumou sempat duduk di dekat kaki patung
Lady Liberty, sekitar 25 kaki di atas titik pengamatan monumen. Dia ditangkap
oleh polisi setelah dievakuasi.
Aksi wanita ini berlangsung pada Hari Kemerdekaan
AS, 4 Juli. Setidaknya dua petugas
Departemen Kepolisian New York (NYPD) dengan helikopter mendekati
Okoumou dan mengevakuasi paksa.
Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 18.15 sore,
waktu penutupan taman dan monumen.
Brian Glacken, seorang detektif dari Unit Layanan
Darurat NYPD, mengatakan pada konferensi pers Rabu malam bahwa setelah menerima
laporan telepon tentang aksi wanita sekitar pukul 15.00 sore, para petugas
berjalan ke area patung. Mereka lantas bernegosiasi dengan Okoumou.
"Dia pada dasarnya di sana mengatakan tentang
anak-anak di Texas. Dia hanya menyebutkan anak-anak di Texas," kata
Glacken, yang dikutip Fox News, Kamis (5/7/2018). Dia membenarkan bahwa wanita
itu memprotes kebijakan imigrasi nirtoleransi pemerintahan Trump.
Detektif itu mengatakan, pada awalnya wanita
tersebut tidak ramah ketika didekati petugas. Tapi, para petugas mengembangkan
hubungan yang lebih baik sehingga dia bisa percaya.
Setidaknya 16 personel ESU (Emergency Service Unit)
terlibat dalam penyelamatan Okoumou.
Wanita itu sebelumnya telah berpartisipasi dalam
protes dengan kelompok aktivis Rise and Resist yang berbasis di New York. Aksi
itu memicu penangkapan enam orang.
Patung Liberty diberikan kepada AS oleh Prancis
pada tahun 1886. Patung ini menjadi simbol penyambutan untuk imigran dan
pengungsi yang datang ke AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar